LOTENG – Di tengah gegap gempita Hari Sumpah Pemuda, ribuan pemuda di Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, menyalakan semangat baru.
Mereka tak hanya bersorak untuk persatuan, tetapi juga berdiri tegak melawan ancaman narkoba yang kian merasuki generasi muda.
Lewat tema unik dan sarat makna, “Ite Mele Junjung Adat, Jage Budaye, Keteh (Jajah) Narkoba”, gerakan yang digagas Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pringgarata itu menggema di lapangan umum Pringgarata, Sabtu (25/10/2025).
Acara ini bukan sekadar seremonial. Ia menjelma menjadi simbol kebangkitan pemuda Lombok Tengah yang berkomitmen menjadikan budaya dan kearifan lokal sebagai benteng menghadapi bahaya narkoba.
Kepala BNN Provinsi NTB Brigjen Pol. Marjuki, S.I.K., M.Si., bersama Wakil Bupati Lombok Tengah Dr. H.M. Nursiah, hadir langsung membuka acara yang juga dihadiri unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para kepala desa se-Kecamatan Pringgarata.
Kegiatan diawali dengan parade budaya dan drum band IPDN Kampus NTB dari SMA 1 Pringgarata menuju lapangan utama.
Barisan pelajar, ormas, dan anggota Karang Taruna berjalan penuh semangat sambil membawa pesan moral, jauhi narkoba, rawat adat dan budaya.
Menurut Sekcam Pringgarata Lalu Kholif Saputra, S.STP., M.H., kehadiran Drumband Abdi Praja IPDN bukan hanya hiburan.
“Pesan kami sederhana: lihat semangat adik-adik IPDN itu. Mereka contoh nyata generasi berprestasi dan anti narkoba,” ujarnya.
Kegiatan berlanjut dengan pertunjukan seni tari, drama bertema anti narkoba, serta sosialisasi edukatif yang dikemas dengan pendekatan budaya.
Ketua Panitia Bambang Heri menjelaskan, cara ini dipilih agar pesan bahaya narkoba lebih mudah diterima masyarakat.
“Kalau biasanya sosialisasi disampaikan lewat ceramah, kali ini kami kemas lewat seni dan budaya lokal agar lebih mengena,” katanya.
Ia menambahkan, slogan “Ite Mele” merupakan brand usaha kerajinan dan konveksi milik salah satu pengurus Karang Taruna Pringgarata.
Inisiatif ini sekaligus menjadi dukungan terhadap penguatan UMKM lokal dan bukti bahwa pemuda Pringgarata mampu berinovasi.
Sedangkan tagline “Jajah Narkoba” (Junjung Adat, Jage Budaye, Keteh Narkoba) adalah bentuk komitmen antara Bakesbangpol Lombok Tengah dan BNN NTB untuk mengedepankan nilai-nilai adat dan kesenian dalam melawan narkoba.
Wakil Bupati Lombok Tengah H.M. Nursiah mengapresiasi langkah kreatif para pemuda ini.
“Pemuda adalah energi perubahan. Mari jadikan Lombok Tengah sebagai wilayah yang bersih dari narkoba,” ujarnya disambut tepuk tangan ribuan peserta.
Sementara itu, Kepala BNN NTB Brigjen Pol. Marjuki menegaskan bahwa deklarasi ini adalah gerakan nyata, bukan formalitas.
“Ini adalah bukti kesadaran kolektif generasi muda Lombok Tengah untuk melindungi masa depan mereka. BNN NTB siap mendukung penuh setiap langkah positif seperti ini,” tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan deklarasi anti narkoba oleh seluruh peserta.
Sorak semangat dan yel-yel anti narkoba menggema di udara, disaksikan seluruh undangan dan masyarakat.
Deklarasi ini menjadi momentum penting bagi Lombok Tengah, menandai babak baru perlawanan terhadap narkoba dengan pendekatan budaya dan solidaritas generasi muda.
Melalui gerakan “Jajah Narkoba”, pemuda Pringgarata ingin menunjukkan bahwa perjuangan menjaga adat dan budaya bukan hanya soal warisan leluhur, tetapi juga tentang melindungi masa depan dari kehancuran akibat narkoba. (Dar)







