KABARLOMBOK – Kondisi keamanan di Dusun Aiq Gering Desa Peresak Kecamatan Batukliang, kembali memanas pasca pengerusakan di lahan milik HM.Talib yang terjadi Sabtu (26/07/2025).
Sabtu malam sekitar pukul 21.00, Amaq Sujar Cs yang diduga sebagai pelaku pengerusakan kembali berulah dengan datang ke lahan dan menantang keluarga HM.Talib untuk adu fisik.
Aksi Amaq Sujar Cs tersebut tergolong nekat, karena dilakukan di saat pihak kepolisian masih berjaga di lokasi. Beruntung aparat kepolisian dari Polsek Batukliang dibantu BKD yang berjaga di lokasi berhasil menghalau dan meminta Amaq Sujar untuk meninggalkan lokasi.
Mendengar informasi kedatangan Amaq Sujar Cs, sekitar pukul 02.00 dini hari keluarga HM.Talib datang ke lokasi lahan untuk menjawab tantangan yang dialamatkan kepada keluarga mereka.
Kepada wartawan, anak kandung HM.Talib, Anisa Tri Setiawati mengaku geram dengan tindakan Amaq Sujar Cs yang menurutnya sangat meresahkan tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukan Amaq Sujar sudah tidak bisa ditolerir. Pasalnya tidak hanya melakukan perusakan, tindakan yang dilakukan pada Sabtu malam telah mengancam keselamatan keluarganya. Termasuk juga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pihaknya pun mengaku sangat heran dengan sikap polisi yang terkesan lembek dalam menghadapi Amaq Sujar.
Seharusnya kata Nisa, dengan tindakan tersebut Amaq Sujar sudah ditangkap. Hal itu juga sesuai janji Kapolsek Batukliang saat menerima kedatangan keluarga HM.Talib. Yang mana saat itu Kapolsek berjanji akan menindak dan menangkap yang bersangkutan apabila melakukan tindakan yang mengancam keselamatan atau berulah kembali di lahan milik keluarga HM.Talib.
Ia pun mendesak Polsek Batukliang segera menangkap Amaq Sujar yang diduga sebagai dalang keributan yang terjadi saat ini.
Sementara itu salah seorang keluarga HM.Talib lain atas nama Sabbihis mengaku tidak akan tinggal diam dengan tindakan Amaq Sujar.
Pria yang merupakan veteran perang Timor-Timor tersebut bahkan siap meladeni tantangan Amaq Sujar. Bahkan jika polisi tidak berani menangkap yang bersangkutan, pihaknya mengaku siap bertindak sendiri. Pihaknya pun bertekad mempertahankan lahan yang memang merupakan hal dan warisan dari orangtuanya tersebut.
” Dengan cara apapun kami siap. Bahkan kalaupun harus memakai hukum rimba kami tidak akan gentar. Walaupun saya sudah purna tugas tapi insya Allah saya masih ingat cara menggunakan senjata dan mempertahankan diri. Karena bagainanapun juga darah kami terlalu murah kalau dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanan orangtua kami. Kalaupun harus mati, kami sudah siap,” pungkasnya.
Pantauan wartawan, Kapolsek Batukliang berjaga bahkan menginap di sekitar lokasi lahan keluarga HM.Talib. Terlihat jelas rasa lelah dan letih di wajah mereka. Bahkan sampai tengah malam Kapolsek Batukliang, IPTU.Reza Ihiaul mengaku belum makan dan merasa sangat kelelahan dengan persoalan tersebut.
Sementara itu kuasa hukum keluarga HM.Talib, M.Syafir bahkan mengaku kasihan dengan kondisi aparat kepolisian. Secara tidak langsung, menurutnya Amaq Sujar sukses “mempecundangi” pihak kepolisian.
” Seharusnya Amaq Sujar ditangkap. Kasihan kalau rekan rekan kepolisian harus berjaga setiap hari,” pungkasnya. (Dar)