LOMBOK TENGAH – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) menyoroti tingginya angka putus sekolah di Loteng, yaitu mencapai 15 ribu siswa jenjang SD-SMP. Anggota DPRD Lombok Tengah, Hermandi,S.Kep mendesak agar persoalan ini segera diatensi.
Dijelaskan Hermandi, jika mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 212, sebanyak 40 persen anggaran dialokasikan untuk pendidikan. Sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera mencarikan solusi terbaik untuk keberlangsungan generasi anak bangsa. “Sejauh ini, dunia pendidikan di Loteng aman-aman saja. Jangan sampai informasi ini justru memperburuk keadaan,” tandasnya.
Dia beranggapan, hal ini harus segera disikapi serius dengan langkah konkret oleh seluruh stakeholder yang berjibaku pada ranah pendidikan.
Tak hanya itu, dengan harapan yang tinggi, ia juga meneiankan pentingnya untuk memastikan setiap anak di Jawa Barat bisa menamatkan pendidikan minimal hingga tingkat SMA.
“Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar seluruh anak Lombok Tengah dipastikan bisa bersekolah dengan baik. Harapan saya, mereka bersekolah tamat sampai SMA, SMK, atau madrasah aliyah,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan tak hanya soal angka dan kurikulum, melainkan mengenai menjaga masa depan anak-anak, serta mendukung pertumbuhan mereka secara utuh melalui lingkungan yang baik.
“Mari kita sama-sama menjaga anak-anak kita, menjaga lingkungan kita, untuk bisa bersekolah dengan baik,” paparnya. (*)






