Anggaran Pasar Pancingan Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata masih menjadi sorotan banyak pihak. Banyak yang menduga anggaran obyek wisata andalan Bilebante tersebut dikorupsi secara berjamaah.
DARWIS – Lombok Tengah
PASAR PANCINGAN Desa Desa Bilebante, Kecamatan Peringgarata telah menarik banyak pihak untuk ikut berkontribusi.
Promosi yang baik membuat banhak pihak dari pemerintahan sampai dengan perusahaan-perusahaan swasta, berlomba-lomba menymbang uang ke obyek wisata andalan Desa Bilebante.
Tahun 2019 lalu misalnya, Pemdes Bilebante melakukan kerjasama dengan Martha Tilaar Groupt.
Melalui unit bisnisnya yaitu Kampoeng Djamoe Organik, Roemah Martha Tilaar, dan Cantika Puspa Pesona (Martha Tilaar Salon Day Spa) memberikan berbagai macam pelatihan untuk warga di Desa Bilebante.
Tidak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan dalam kerjasama tersebut mencapai Rp 2,5 Milyar.
Yang mana Kerjasama Martha Tilaar dengan Pemerintah Desa Bilebante, berfokus pada pengembangan Desa Wisata Hijau dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pengembangan potensi daerah.
Di tahun yang sama, Pasar Pancingan Bilebante juga diduga memperoleh suntikan dana hibah Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 400 juta. Hal sama juga diberikan Dinas Pariwisata dengan anggaran Rp 100 juta.
Belum lagi dana CSR dari Bank BCA, Bank Indonesia dan pihak lain yang jumlahnya cukup fantastis. Sayangnya, dengan dana yang begitu besar, nyaris tidak ada perkembangan berarti yang dilakukan di Desa Bilebante.
Dari hasil investigasi wartawan, dana-dana tersebut diduga masuk kantong pribadi oknum Mantan Kepala Desa Bilebante bersama keluarganya yang selama ini diduga merupakan pengelola berbagai kegiatan di pasar Pancingan Bilebante. (Bersambung)