Diikuti 700 Bonsai, PPBI Loteng Sukses Gelar Pameran Bertaraf Nasional

KABARLOMBOK – Sebanyak 700 bonsai dipastikan akan dipamerkan dalam Pameran dan Kontes Bonsai Nasional yang digelar 9 sampai dengan 18 Mei 2025 di Bencingah Adiguna Alun-alun Tastura, Praya. Pameran tersebut diikuti peserta dari berbagai kabupaten lain.
Bonsai-bonsai terbaij tersebut akan mengikuti kontes di lima kelas yang diperlombakan. Diantaranya kelas bahan small mame, bahan medium up, pratama small/mame, pratama medium up dan madya.
Sejumlah peserta dari luar daerah yang dimintai tanggapannya mengaku antusias mengikuti event tersebut. Mereka bahkan mengaku sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari mempersiapkan untuk mengikuti kontes ini. Selain ingin melihat pesona bonsai Lombok, mereka juga mengaku ingin tau kriteria penialain yang digunakan.
Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Piala Bupati, Ki Agus Azhar mengungkapkan, Event ini dirancang sebagai ajang bergengsi yang mempertemukan penghobi bonsai dari seluruh Nusantara. Tidak itu saja, event ini bisa menjadi batu loncatan menuju eksibisi tingkat Asia Pasifik.
Ia mengatakan event tersebut tak sekadar kontes bonsai biasa, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkenalkan ikon bonsai khas Lombok Tengah yakni Saeng Simbur yang pernah berlaga hingga Singapura pada 1991.
“Ini adalah hak paten Lombok Tengah. Kita ingin mempertahankannya,” kata Ki Agus.
Adapun pameran ini berskala nasional dan melibatkan peserta dari Bali, Nusa Tenggara Timur, dan 10 kabupaten/kota di NTB. Ki Agus mengatakan, beberapa peserta dari Dompu dan Bima juga sudah mulai berdatangan.
“Pameran ini sekaligus menjadi tiket menuju ASPAC (Asia Pacific Bonsai & Suiseki Convention) di Bali, Juli 2025 mendatang, yang akan diikuti oleh puluhan negara termasuk Jepang, Thailand, dan Vietnam,” ungkap Ki Agus.
Selain sebagai ajang pameran dan kontes, kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi lingkungan.
“Dengan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, kami ingin mengajak masyarakat lebih dekat dengan alam. Merawat bonsai adalah bentuk mencintai alam secara sederhana tapi bermakna,” ujarnya.
Dijelaskan, penjuriannya nanti akan dilakukan pada 11–13 Mei 2025 setelah proses verifikasi dan klasifikasi tanaman bonsai yang diterima dua hari sebelumnya.
Ki Agus juga mengungkapkan bahwa Lombok Tengah sudah mengantongi enam tiket menuju ASPAC, di antaranya berasal dari jenis bonsai unggulan seperti Saeng Simbur dan beringin, tancang, amplas dan santigi.
Sementara itu, Ketua Persatuan Penggemar Bonsai indonesia (PPBI) Cabang Lombok Tengah, Asrorul Hadi optimis kegiatan tersebut terselenggara dengan sukses.
Ia meyakini pameran ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi alam dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal tersebut telah terbukti terutama di era pandemi beberapa waktu lalu.
“Bonsai juga dapat menjadi sarana edukasi tentang tanaman bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, bonsai dapat memberikan manfaat seperti keseimbangan dan kedamaian, serta melambangkan kesabaran dan ketekunan” ucapnya.
Ia berharap pemerintah daerah juga bisa lebih mendukung segala jenis kegiatan PPBI mengingat kegiatan tersebut dapat mendukung sektor pariwisata yang merupakan ikon Lombok Tengah. (Dar)