LOMBOK TENGAH – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) membuka opsi untuk menghidupkan kembali Perusahaan Daerah (Perusda) Loteng Bersatu yang statusnya non aktif pasca kasus dugaan korupsi yang melibatkan jajaran direksinya beberapa tahun yang lalu.
Wacana itu pun disambut baik kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Loteng. Meski demikian, Pemkab Loteng diingatkan supaya lebih hati-hati. Baik dalam menentukan pengelola perusda tersebut maupun bidang atau segmen usaha yang akan digarap.
Hal itu penting untuk memastikan kasus sebelumnya tidak terulang kembali. Sekaligus memastikan, bidang usaha yang dikelola dan dikembangkan oleh Perusda Loteng Bersatu nantinya bisa berkembang. “Kita dukung rencana mengaktifkan kembali Perusda (Loteng Bersatu). Tapi tetap harus berhati-hati. Segmen usaha yang digarap nantinya juga harus jelas. Jangan yang aneh-aneh. Lihat potensi pasar yang ada,” sebut anggota Komisi II DPRD Loteng H. Supli, S.H. kepada wartawan Senin, 20 Oktober 2025.
Menurutnya, salah satu segmen usaha yang bisa dikelola oleh Perusda Loteng Bersatu nantinya yakni sekmen pangan, karena segmen usaha di sektor pangan merupakan usaha yang paling sangat menjanjikan serta setiap hari dibutuhkan oleh masyarakat.
Tinggal bagaimana kemudian Perusda Loteng Bersatu bisa memposisikan diri dengan baik di segmen usaha tersebut. Di mana Perusda Loteng Bersatu tidak mesti harus menjadi produsen pangan. Bisa jadi operator atau penyedia maupun pemasaran pangan. Kalaupun mau menjadi produsen, Perusda Loteng Bersatu bisa menggandeng masyarakat dalam bentuk kemitraan.
Sehingga keberadaan Perusda Loteng Bersatu itu nantinya bisa turut mendorong pemberdayaan masyarakat sekaligus membantu peningkatan taraf ekonomi masyarakat itu sendiri. “Tidak perlu aneh-aneh menentukan segmen usaha yang akan digarap. Apalagi kalau mau menggarap industri berat. Cukup bergerak di segmen pangan, itu potensinya sudah sangat luar biasa,” ujarnya.
Terlebih dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG), kebutuhan pangan cukup tinggi. Di satu sisi masih banyak jenis pangan yang dibutuhkan dalam program MBG yang justru didatangkan dari luar Loteng. Jadi kalau Perusda Loteng Bersatu bisa mengambil peran dalam menyediakan kebutuhan pangan untuk dapur MBG yang ada itu sudah sangat luas biasa.
Selain bisa membantu program pemerintah juga bisa mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. “Ambil contoh Perusda di Jakarta. Perusda-nya memang tidak punya sawah. Tapi bisa membantu pemerintah dan masyarakat Jakarta dalam memenuhi kebutuhan beras. Kenapa tidak Perusda Loteng juga bisa melakukan hal yang sama,” imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Loteng ini.
Dengan kehadiran Perusda Loteng Bersatu bisa memberikan manfaat luas bagi pemerintah dan masyarakat. Tidak justru menghadirkan masalah bagi pemerintah daerah seperti sebelumnya.





